A. PENDAHULUAN
Interaksi sel,
baik dengan sel lainnya maupun dengan lingkungannya, sangat dibutuhkan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup sel tersebut. Interaksi sel dilakukan denga
cara transpor melalui membran plasma. Mekanisme
transpor pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati membran
sel. Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida
senantiasa harus melewati membran sel untuk keluar-masuk sel dalam proses
metabolisme.
Membran
sel terbentuk dari struktur fosfolipid bilayer. Bagian luar bersifat
hidrofilik, sementara bagian dalam bersifat hidrofobik. Sifat kimia membran sel
tersebut, berpengaruh terhadap molekul-molekul yang bergerak melewatinya. Transport membran selain merupakan sebuah proses gerakan,
ternyata sangat dipengaruhi oleh interaksi antara membran sel dengan
molekul-molekul yang ditranspor Transpor zat melalui
membran bertujuan, antara lain sebagai berikut :
1. Memasukkan
gula, asam amino, dan nutrien lain yang diperlukan sel.
2. Memasukkan
oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) pada
respirasi sel.
3. Mengatur
konsentrasi ion anorganik di dalam sel, contohnya ion Na+, K+,
Ca2+, dan Cl-.
4. Membuang
sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.
5. Menjaga
kestabilan pH.
6. Menjaga
konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim.
A.
Transpor
Pasif
Transpor
pasif merupakan trasnsportasi sel yang dilakukan melalui membran tanpa
membutuhkan energi. Transpor pasif terjadi karena adanya perbedaan konsetrasi
antara zat yang berbeda di dalam sel dengan zat berada di luar sel. Transpor pasif melalui difusi, difusi dipermudah (facilitated diffusion), dan osmosis.
1. Difusi
Difusi adalah
proses pergerakan partikel, molekul ion, gas, atau cairan terlarut dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga tercapai suatu keseimbangan. Semua
sel pindah dengan melakukan difusi melalui membran sel. Peristiwa difusi sangat
penting dalam proses pengangkutan pada makhluk hidup. Syaratnya yaitu
partikelnya sederhana, berukuran kecil, dan dapat larut dalam air ataupun
lemak. Jadi kalau cairan di sekeliling sel punya konsentrasi tinggi dibanding
di dalam sel, secara otomatis molekul dari cairan di sekeliling membran sel
bisa berdifusi ke dalam sel. Difusi berjalan lambat, dan diatara
tiga jenis zat cair, padat, dan gas, molekul gas yang paling mudah berdifusi.
Yang mempengaruhi kecepatan difusi itu jarak, area, dan struktur tempat terjadi
difusi.
B.
Transpor
Aktif
Transpor
aktif adalah transpor zat melalui membran yang melawan gradien konsentrasi
(dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi), sehingga memerlukan
energi. Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara
keseimbangan molekul-molekul di dalam sel. Energi yang digunakan dalam
pemindahan molekul tersebut ada yang diperoleh dari hidrolisis ATP (Adenosin Trifosfat) karena melawan gradien konsentrasi.
Transpor
aktif terdiri dari Uniport (jika macam zat dan arahnya satu), Symport (jika
macam zat dua dan arah sama), dan Antiport (jika macam zat dua dan arah
berbeda). Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah
zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati
membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara menyerap
atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan demikian, terjadi aliran air
masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis dengan transpor
aktif menjadi sangat penting untuk bertahan hidup
Gambar:
Mekanisme Transpor Aktif
Eksositosis-Endositosis
Eksositosis-endositosis
adalah transpor partikel dan molekul besar melalui pelipatan membran plasma
atau pembentukan vesikula.
a. Eksositosis
Eksositosis yaitu
vesikula yang berisi makromolekul dari badan golgi dipindahkan oleh
sitoskeleton untuk bergabung dengan membran plasma, kemudian vesikula menumpahkan
isinya ke luar sel. Ada dua cara eksositosis yaitu: melalui
pelekukan ke luar (evaginasi) membran plasma, sehingga akhirnya membran
plasma mengenting dan putus, dan bahan yang diangkut berada dalam vesikuli. Cara yang kedua vesikuli yang ada dalam sel (atau organel), melebur
dengan membran plasma dan bahan yang diangkut
dilepaskan setelah membran vesikuli terbuka.
Eksositosis penting dalam membuat dinding sel setelah pembagian inti
sel. Polisakarida dan protein diangkut ke dinding sel dengan eksositosis.
Misalnya, beberapa sel di pankreas membuat dan menyekresikan insulin ke dalam
cairan ekstraseluler melalui eksositosis. Contoh lainnya adalah neuron (sel
saraf), yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan neurotransmiter yang
memberikan sinyal kepada neuron lain atau sel otot
a. Endositosis
Pada
endositosis, sel memasukkan makromolekul dan materi yang sangat kecil dengan
cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Langkah-langkahnya pada
dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis. Sebagian kecil luas membran
plasma terbenam ke dalam membentuk kantong. Begitu kantong ini semakin dalam,
kantong ini terjepit, membentuk vesikula yang berisi materi yang telah terdapat
di luar selnya. Endositosis pada sel hewan meliputi:
1) Fagositosis
Terjadi
saat sel menelan partikel padat (makanan) dengan pseudopodia, selanjutnya
partikel dibungkus di dalam kantong membran yang besar (vakuola). Proses
fagositosis sama dengan pinositosis, tetapi terjadi pada benda padat yang
berukuran lebih besar. Kemampuan untuk melakukan fagositosis pada tubuh manusia
sangat berkembang dalam sel leukosit bergranula dan sel-sel yang termasuk dalam
sel makrofag atau sistem retikulo-endotel (macrophagic
or reticulo endothelial system). Fagositosis teradi misalnya
saat Ciliata, atau organisme mikroskopik lain ditelan oleh Amoeba.
Gambar: proses fagositosis pada Amoeba
0 komentar:
Posting Komentar